Posts

Showing posts from November, 2025

Fondasi yang Jujur: Sebelum Membangun Benteng Stoik

Image
Sering kali, ketika kita mencari kedamaian dan ketahanan diri, kita langsung melompat pada Stoikisme . Kita membaca kutipan tentang mengendalikan apa yang bisa dikendalikan, menerima nasib, dan mematikan emosi yang merusak. Kita ingin membangun benteng batin yang kebal terhadap guncangan dunia. Namun, menumpuk batu kebijaksanaan di atas tanah yang retak dan belum terawat adalah resep kegagalan. Sebelum Anda mencoba menjadi Stoik, Anda harus jujur tentang fondasi diri Anda. Anda harus menyelami dan memahami apa luka batin yang selama ini Anda coba tutupi, tekan, atau abaikan. Stoikisme bukanlah topeng untuk menutupi rasa sakit, bukan pula obat instan untuk menghapus trauma. Jika Anda menggunakan konsep "menerima takdir" hanya untuk menghindari rasa sakit akibat pengkhianatan di masa lalu, atau menggunakan "pengendalian diri" sebagai alasan untuk memendam kecemasan yang mendalam—maka Anda tidak sedang berlatih filosofi, Anda sedang melakukan penyangkalan emosional y...

Bekas Luka Abadi: Menerima Diri yang Baru

Image
Kita sering membayangkan penyembuhan adalah proses penghapusan, seperti menghapus coretan pensil hingga kertas kembali bersih. Tetapi bagi jiwa yang pernah berjuang melawan kecemasan (anxiety) yang melumpuhkan dan luka batin yang menganga , penyembuhan bukanlah proses kembali ke versi lama diri kita. Kita harus menerima sebuah kebenaran yang getir: kita tidak akan pernah sembuh seperti semula. Luka batin itu bukan sekadar memar; ia adalah cetakan baru yang membentuk cara kerja sistem saraf dan filter persepsi kita. Diri kita yang dulu—yang polos, yang belum terbebani, yang mempercayai dunia tanpa syarat—telah hilang bersama badai itu. Anxiety telah mengajarkan tubuh kita untuk selalu waspada, untuk menganggap setiap ketenangan sebagai jeda sebelum bencana berikutnya. Sensitivitas yang tinggi terhadap ancaman ini, meskipun melelahkan, kini menjadi bagian dari sistem peringatan dini kita. Luka batin telah mengukir alur rasa sakit dan keraguan. Alur itu tidak hilang; mereka hanya ditu...

Melawan Kabut Manipulasi: Mengapa Logika Adalah Perisai Terbaik Anda

Image
Anda tahu perasaan itu: percakapan yang terasa seperti labirin emosi. Anda memasuki diskusi yang ingin Anda selesaikan, tetapi Anda justru keluar dengan perasaan bersalah, bingung, dan bertanya-tanya apakah Anda yang gila. Selamat datang di dunia drama manipulatif . Manipulator (seperti yang sering terlihat dalam pola narcissistic dan gaslighting ) berkembang dalam kekacauan emosional. Mereka tidak ingin Anda berpikir jernih. Mereka ingin Anda merasa kewalahan, takut, dan bingung , karena di situlah mereka mendapatkan kendali. Mengapa Manipulasi Adalah Drama, Bukan Dialog Manipulasi adalah panggung sandiwara. Ini adalah upaya untuk mengalihkan fokus dari perilaku buruk mereka (misalnya, berbohong, selingkuh, melalaikan tanggung jawab) ke reaksi emosional Anda terhadap perilaku tersebut. Mereka menggunakan taktik seperti: Pembalikan Peran Korban ( Victim-Playing ): "Kamu marah? Lihat, kamu selalu menyerangku. Akulah korbannya di sini!" Gaslighting : Membuat Anda meragukan i...

📚 Deeper Book Narration: I'm Not Crazy

Image
This book is an unflinching look at the silent epidemic of Postpartum Depression (PPD) , tearing down the dangerous myth that strong faith can automatically cure mental illness . As Savannah descends into an emotional abyss, she must navigate the crippling fear of exposing her struggle to a judgmental church community that preaches acceptance but often practices shaming. "I'm Not Crazy" is more than just a memoir; it's a vital call to action. It challenges readers to examine the intersection of spiritual health and psychological well-being . Will Savannah find the courage to reject the stigma that threatens to destroy her—before she loses everything she holds dear? Dive into this compelling narrative to understand the profound strength it takes to admit vulnerability, and learn why "I'm Not Crazy" is the most honest truth anyone struggling with mental health can ever speak. LINK I'M NOT CRAZY, I JUST LIVED WITH THE WRONG CHOICE              ...

Stop Saying "I'm Crazy": It's Time to Reclaim Your Identity After Toxic Choices

Image
I see you. You’re the one running on empty, constantly battling the low hum of anxiety and the sudden terror of panic attacks . You feel exhausted, lost, and often, you hear that little voice whispering: "Maybe, I'm just crazy." But what if I told you the truth is much simpler, and much more empowering? You are not crazy. You just lived with the wrong choices. The Heavy Price of Living Someone Else’s Life We’ve all been there. We choose the wrong partners, the wrong jobs, or we get entangled in relationships with people—often those with Narcissistic Personality Disorder (NPD) —who subtly, or not so subtly, erode our self-worth. You gave away your power, one small decision at a time, until you woke up and realized you no longer recognized the person in the mirror. Your anxiety isn't a malfunction; it's your body screaming because you are living a life that isn't yours. The greatest barrier to healing is believing that you are the problem. Inside: "I'...

The Hidden Cost of "Wrong Choices": Why Partner Selection is Your Blueprint for Life

Image
  In my novel, "I'm Not Crazy, I Just Made the Wrong Choice," I delve deep into the life of Jameela, a woman navigating the treacherous waters of a relationship defined by narcissistic patterns and emotional manipulation. Her story, though fictional, reflects a stark reality faced by many: the profound, often silent, impact of choosing the "wrong" partner. We often romanticize love, envisioning grand gestures and passionate moments. But what if the most crucial decision in a relationship isn't about falling in love, but about choosing wisely who to build your life with? What if this single choice dictates not only your happiness but your mental well-being, your children's future, and even your sense of self? More Than Just a Bad Breakup: The Echoes of a Dysfunctional Union In Jameela's world, we see a husband, Indra, who, like many, wears a mask. He appears one way in public, yet behind closed doors, his actions—driven by ego, a profound lack of ...

SELINGKUH BUKAN KARENA GUNA GUNA, TAPI KARENA KESADARAN!

Image

DISELINGKUHI ITU BUKAN, TAPI PILIHAN HIDUP ANDA YANG MEMPERTAHANKAN UNTUK DISAKITI!

Image

CIRI CIRI NARSISIS YANG PALING MENONJOL

n="" youtube-src-id="7Gh-95KRpFI" width="320" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/7Gh-95KRpFI">