Dikisahkan ada seorang perempuan cantik berasal dari keluarga sederhana (bernama Selly). Akibat pergaulan, Selly menjadi seseorang yang ambisius. Ia tak mau terlihat sederhana, ia ingin seperti teman-temannya yang kaya raya. Pada akhirnya jalan pintas pun ditempuh.
Hingga disuatu saat ia jatuh cinta pada seorang pria gagah (bernawa Tora). Tora berasal dari keluarga berkecukupan (keluarganya menjadi TKI di Eropa). Selly berharap suatu hari Tora bisa membawanya ke Eropa dan tinggal disana. Padahal, jika dipikirkan dengan logika, tidak ada yang bisa diharapkan dari Tora. Ia tak punya keahlian khusus dan seorang pengangguran pula.
Mereka menikah setelah 1 tahun berpacaran, dengan tujuan Selly yaitu ingin pergi ke Eropa dan ia bisa sombongkan Eropa nya ke khalayak ramai. Sempat keluarga Tora tak setuju dengan hubungan Tora dan Selly, telah banyak informasi mengenai Selly yang selalu berganti pasangan. Tora mengacuhkan kabar itu dan bersikukuh jika Selly adalah perempuan baik.
Sayang seribu sayang, hingga usia pernikahan mereka 9 tahun yang adem ayem, Tora belum bisa mengajaknya ke Eropa dan Tora tak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, Selly masih tetap mempertahankan pekerjaannya di salah satu bank sebagai customer service. Hampir setiap minggu, Selly pergi keluar kota bersama bos nya. Selly juga selalu pamit pada suaminya dengan alasan pekerjaan. Tora berusaha tak menaruh curiga, karena ia merasa belum mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Selly bukan sekretaris, bukan pula asisten bos. Ketidakberdayaan Tora membuat Selly semakin menjadi-jadi. Selly tak takut dengan dosa Zina. Bahkan tanpa diketahui Tora, Selly sengaja memasang alat kontrasepsi agar tidak hamil. Sedangkan Tora sangat mengharapkan kehadiran buah hati diantara mereka.
Bos Selly sudah berkeluarga, punya anak dua. Selly pernah menginap dirumah istrinya. Bos nya memperkenalkan Selly sebagai anak dari rekan kantor yang sedang ingin mendaftar kuliah. Mereka dinner bersama, weekend bersama. Istrinya tak menaruh rasa curiga sama sekali. Bos membiayai kuliah Selly, Selly satu kampus dengan anak perempuan bos dan sangat akrab. Hanya saja jadwal kuliah Selly setiap weekend, ia ambil kelas karyawan.
Bagi Selly, ia tak malu pada saat menghadiri acara reuni, ia punya suami, ia juga punya banyak uang dari bos nya. Selly bisa pamer pakaian bagus, tas bagus, jam tangan bagus, dll.
Tak hanya itu, Selly juga tak malu jika kumpul keluarga besar orangtuanya. Setidaknya ia membantu perekonomian orangtua yang sudah menua dan tak punya penghasilan.